November 07, 2019
BY Content Writer0
Comments
Setelah meninjau korban gempa Ambon, Presiden Jokowi bertolak ke Duyu, Kecamatan Tatanga. Berita terkini mengabarkan Presiden meminta proses pembangunan hunian tetap bisa dipercepat.
Hunian Tetap Sudah Ditunggu Warga
Dalam kunjungan kerjanya di Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa (29/10/2019), Presiden Jokowi meminta proyek pembangunan hunian tetap (huntap) di Duyu-Tondo, Sulawesi Tengah bisa segera diselesaikan. Presiden menilai pembangunan huntap di kedua lokasi tersebut harus segera diselesaikan karena warga korban gempa -tsunami-likuifaksi Sulawesi Tengah 28 September 2018 lalu sudah menunggu.
Belakangan perkembangan proyek pembangunan huntap tersebut terbilang agak lambat karena terbentur masalah pembebasan lahan. Namun, bisa dipastikan permasalahan yang berkaitan dengan lahan kini sudah selesai. Dengan begitu proses pembangunan proyek bisa dilanjutkan terutama untuk rumah yang dibangun oleh individu.
Meski permasalahan pembebasan lahan sudah selesai, masih ada hal-hal selanjutnya yang menjadi perhatian Presiden. Hal tersebut adalah proses lelang untuk proyek serupa di Kabupaten Sigi. Setelah proyek huntap Duyu selesai, proyek pembangunan huntap di Sigi akan dilelang untuk kemudian dilanjutkan ke tahap konstruksi.
Lebih dari 11 Ribu Rumah
Setidaknya ada sekitar 11 ribu rumah yang harus dipersiapkan untuk relokasi. Di lokasi proyek pembangunan huntap Duyu, baru sekitar 450 rumah yang siap dikerjakan. Untuk kawasan Sigi sekitar 1.500 rumah, namun yang masih dalam proses lelang baru sekitar 500 rumah. Jokowi mengungkapkan harapannya proses konstruksi bisa segera dilaksanakan pada awal tahun. Pembangunan huntap di kedua lokasi tersebut nantinya akan dilakukan secara paralel mulai Januari 2020.
Selain huntap Duyu-Tondo, pemerintah juga menargetkan pembangunan huntap di Sulawesi Tengah bisa diselesaikan sebelum Idul Fitri 2020 mendatang. Beberapa huntap yang ditargetkan harus selesai yakni Huntap Sigi, Huntap Petobo, Huntap Parigi Moutong dan Huntap Pombewe. Perkembangan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Pasca Bencana di Sulawesi Tengah membutuhkan anggaran biaya mencapai Rp. 235,5 milyar. Anggaran dana tersebut terbagi dialokasikan untuk beberapa lokasi seperti Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong dan Kota Palu.
Pembangunan Irigasi
Di samping proyek pembangunan hunian tetap, pemerintah juga menargetkan perbaikan di sektor pertanian. Berita terkini mengungkapkan bahwa pemerintah akan mengutamakan pembangunan saluran irigasi. Saluran irigasi baru ditujukan untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.700 hektar dari kebutuhan 7.000 hektar. Pembangunan saluran irigasi ini dilakukan bertahap 1.700 hektar hingga akhir tahun depan, sedangkan sisanya ditargetkan tahun 2021.
Di sisi lain, BNPB bersama dengan Universitas Tadulako mengupayakan pemulihan perekonomian masyarakat pasca bencana baik memanfaatkan sektor perikanan maupun pertanian. Dengan begitu diharapkan kondisi perekonomian masyarakat bisa lekas kembali normal. Dalam kunjungan kerja ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Iriana, Menteri PUPR basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Doni Monardo, Wali Kota Palu Hidayat dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.